“Nah dalam konteks ini, Airin ini kan memang sampai sejauh ini, bahkan dengan diterpanya isu macam-macam, enggak didukung Golkar, didukung Golkar (lagi), balik segala macam itu, bukannya tambah rendah, elektabilitasnya malah tinggi hampir 80 persen sekarang itu,” tuturnya.
Alasan kedua kata Doli, persembahan dukungan Golkar kepada Airin hanya untuk merawat kebersamaan dengan partai-partai yang ada di KIM. Sebab kata dia, Golkar masih berkeinginan untuk selalu bersama di KIM hingga lima tahun ke depan.
“Dalam konteks itu turunannya adalah kita menginginkan calon kepala daerah yang kita calonkan itu nanti yang bisa membangun sinergi dengan pemerintahan pusat, dengan pemerintahan Pak Prabowo (Prabowo Subianto) dan Pak Gibran (Gibran Rakabuming Raka),” ucapnya.
Atas pertimbangan itu, Doli menilai langkah Bahlil yang mengusung Airin itu merupakan pilihan rasional dan realistis serta sesuai dengan dua alasan tersebut.
Di luar kedua alasan tersebut, Doli menyebut bahwa dukungan Golkar kepada Airin diberikan lantaran terdapat suara arus bawah yang dialamtkan kepada partai berlambang pohon beringin itu. Doli mengklaim suara arus bawah itu hadir dari masyarakat dan kader Golkar di Banten.
“Mereka menyampaikan, saya juga mendapatkan surat itu. Surat dari para ulama, surat dari jawara, surat dari tokoh-tokoh masyarakat di Banten, yang mereka meminta bahwa agar Golkar tetap mendukung Ibu Airin,” terangnya.
Doli mengungkapkan alasan mereka meminta Golkar tetap mengusung Airin, karena ia dianggap punya banyak prestasi selama memimpin masyarakat Tangsel dan dianggap menjadi sosok yang layak untuk memajukan Banten.
“Dan mereka kenapa menyampaikan ke Golkar? Karena mereka juga tahu bahwa Airin ini, termasuk keluarganya, ada keluarga Golkar di Banten. Yang mereka selama ini merasa bahwa hubungan antara masyarakat Banten dengan Golkar itu cukup baik,” tandasnya.